Senin, 27 Desember 2010

Penyebab Tenaga Mesin Lemah

Saat berkendara pastinya pengemudi bisa merasakan jika mobil yang digunakan tidak enak, entah itu perjalanan dekat ataupun jauh. Terutama masalah tenaga mesin, umumnya banyak yang mengeluhkan 'sudah injak gas dengan dalam, tapi laju mobil segitu-gitu saja'. Jika terjadi hal seperti ini pastinya banyak efek samping yang dapat merugikan saat berkendara, salah satunya hilangnya kenyamanan berkendara, penat, dan mobil jadi lebih boros BBM.
Untuk itu SO mania perlu mengetahui apa yang menjadi penyebabnya. Beberapa penyebab umumnya adalah :

  1. Kualitas Bahan Bakar : Hal ini jelas sangat berpengaruh pada performa mesin. Hubungannya adalah, setiap mesin mobil memiliki tingkat kompresi yang berbeda-beda, semakin tinggi nilai kompresinya berarti mesin diharuskan memakai BBM yang beroktan tinggi untuk mendapatkan pengapian yang sesuai. Mesin dengan kompresi tinggi yang menggunakan BBM beroktan rendah, maka pengapian jadi tidak sempurna, alhasil tenaga mesin jadi tidak maksimal akibat banyaknya BBM yang tidak terbakar. Jadi gunakanlah jenis BBM yang kadar oktannya dianjurkan oleh pihak pabrikan atau sesuaikan dengan spesifikasi mesin.
  2. Busi Rusak : Busi masih berhubungan dengan kualitas pengapian mesin. Oleh karena itu, kondisi busi sangat mempengaruhi performa mesin. Jangan tunggu busi sampai rusak atau mati total, rutin mengganti busi setiap 20.000 Km adalah hal yang sangat dianjurkan agar pengapian selalu dalam kondisi optimal.
  3. Campuran BBM dan Udara Kurang Tepat (Air to Fuel Ratio): Pada mesin mobil yang masih menggunakan karburator, hal ini dapat terjadi. Ini karena campuran BBM lebih banyak dari udara, jadi pengapian tidak sanggup membakar seluruh BBM yang masuk keruang bakar, akibatnya terjadilah banjir bensin yang juga bisa menyebabkan mogok.
  4. Air Filter Kotor : Air filter atau saringan udara sangat berpengaruh pada performa mesin, karena tugasnya menghisap udara dan menyaringnya dari debu an kotoran untuk kebutuhan pembakaran. Jika saluran air filter sudah dipenuhi oleh kotoran, maka menyebabkan aliran udara tidak lancar, alhasil pembakaran mesin jadi miskin udara dan otomatis performa mesin menurun akibat pembakaran yang tidak sempurna.
  5. Sistem Rem Macet : Rem yang macet tentu saja membuat laju mobil tertahan atau bahkan tidak dapat melaju sama sekali. Jika kondisi kanvas rem dalam keadaan mengerem atau menekan disk atau dinding tromol, tentunya laju mobil akan tertahan. Inilah yang menyebabkan bukaan gas sudah besar tapi laju mobil tetap berada pada kecepatan yang rendah alias tertahan. Kerusakan ini dapat dideteksi dengan cara memposisikan mobil pada jalanan yang miring, lalu melepaskan rem, jika mobil melaju ketempat yang lebih rendah berarti rem dalam kondisi baik, namun jika mobil diam ditempat atau berjalan lambat ketempat yang lebih rendah , maka dapat dipastikan rem bermasalah atau macet. Jika rem disk, biasanya piston kaliper kotor atau seal nya telah rusak, sehingga ketika piston bergerak menekan kanvas (pad rem), posisinya tidak dapat kembali ke posisi bebas.
  6. Knalpot Bocor : Selain mengurangi performa mesin dan menimbulkan bunyi bising yang mengganggu, knalpot yang bocor juga dapat membuat gas hasil pembakaran mesin yang mengandung karbondioksida (CO) masuk ke dalam kabin. Jangan anggap remeh hal ini, karena pada konsentrasi tertentu, CO yang masuk ke kabin bisa mematikan manusia. Gejala ini bisa dirasakan pada mata yang terasa pedih, dan hidung yang mencium bau sisa pembakaran yang tak enak. Terutama di musim hujan seperti saat ini, jika knalpot sudah diketahui ada yang bocor mutlak harus dilakukan perbaikan, karena penumpang biasanya menutup semua jendela, sehingga bisa memacu tingginya konsentrasi CO di ruang penumpang.
Nah buat SO! Mania yang berencana untuk liburan akhir tahun dengan mobilnya, sebaiknya cek dulu point-point di atas demi kenyamanan sepanjang perjalanan.

Banjir Bensin bikin Mogok

Bagi yang masih menggunakan mobil dengan sistem karburator, kemungkinan bisa atau pernah mengalami yang namanya banjir bensin pada karburatornya. Jika sudah terjadi, masalah ini menyebabkan mesin tidak mau hidup saat di-starter, alhasil terjadilah hal yang paling banyak dibenci pemilik mobil, yaitu mobil mogok!

Banjir bensin terjadi dikarenakan campuran antara bensin-udara alias Air to Fuel Ratio (AFR)untuk pembakaran diruang bakar mesin tidak berimbang (terlalu banyak bensin), yang secara teknis menyebabkan pembakaran tidak dapat terjadi karena pengapian tidak mampu memicu api untuk pembakaran bensin di ruang bakar mesin. Namun mogoknya mobil belum pasti disebabkan karena banjir bensin, untuk itu kita perlu mengetahui ciri-ciri bila karburator mengalami banjir bensin terlebih dahulu.

Biasanya jika terjadi banjir bensin pada karburator maka akan tercium bau bensin yang cukup tajam di ruang mesin mobil. Agar dapat mengetahui lebih pasti lagi, buka selang udara yang menuju karburator, biasanya pada ruang / ujung karburator akan terdapat bensin (pada Daihatsu Espass). Kendaraan non Espass dapat kita cek dengan cara membuka saringan udara, lalu lihat saluran karburatornya. Bila banjir maka akan terdapat genangan bensin. Pada kendaraan tipe-tipe tertentu, banjir bisa juga dilihat pada glass baca (Indikator Kaca) yang terdapat pada karburator.
Jika terjadi masalah ini, SO mania tidak perlu panik, karena ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menghadapinya agar dapat segera diatasi dengan benar sehingga tidak menimbulkan masalah baru, yaitu :
  • Jangan paksa menghidupkan kendaraan, karena dapat mengakibatkan volume bensin yang masuk ke ruang bakar bertambah banyak, sehingga memperparah keadaan.
  • Buka baut penguras bahan bakar yang terdapat pada karburator agar volume bensin di karburator habis. Kemudian pasang kembali.
  • Buka selang udara dan bersihkan bensin yang terdapat pada mulut / ujung karburator dengan mengunakan kain.
  • Buka busi mobil, jika basah bersihkan busi tersebut dengan menggunakan lap, lakukan pada semua busi jika busi pertama basah.
  • Lepaskan kabel tegangan tinggi dari coil dan jauhkan dari lubang busi / bensin.
  • Start mesin dengan menginjak pedal gas penuh beberapa kali.
  • Pasang busi kembali.
  • Hidupkan mesin.
  • Segera bawa ke bengkel untuk mengatasi penyebabnya lebih lanjut, agar tidak terjadi kembali.
Pencegahan Banjir Bensin
Penyebab utama banjir bensin sebenarnya adalah masalah di saringan bahan bakar. Komponen ini harus dalam kondisi baik. Bila tidak, kotoran yang terdapat dalam bahan bakar akan menempel di sela-sela katup ruang pelampung karburator. Kotoran yang menempel ini membuat katup tidak bisa menutup bensin secara sempurna ataupun bisa juga karena komponen pelampung memang sudah rusak, akibatnya, bensin terus mengalir ke ruang pelampung dan terjadilah banjir. Oleh karena itu, ada beberapa hal yang harus dilakukan untuk mencegah banjir bensin pada karburator, yaitu :
  • Bersihkan saringan udara secara periodik.
  • Setel karburator secara periodik, terutama ketinggian normal pelampung didalamnya.
  • Hati-hati dalam memilih bahan bakar.

Menerapkan Defensive Driving Dalam Perjalanan

Menjelang akhir bulan Desember ini, dimana waktu libur banyak dan cukup panjang, banyak pengendara kendaraan bermotor baik mobil ataupun motor yang akan memanfaatkan waktu liburan mereka. Jalan-jalan, berkeliling ke lokasi menarik dan menghabiskan waktu bersama keluarga dengan kendaraan kesayangan menjadi pilihan menyenangkan.

Jika hendak berkendara, apalagi jarak jauh selalu persiapkan segala keperluan perjalanan dengan matang. Karena kadang-kadang kecelakaan lalu lintas yang terjadi bukan semata-mata karena kelalaian kita tapi juga bisa terjadi karena kesalahan pengendara lain. Untuk itulah diperlukan untuk penerapan prinsip-prinsip defensive driving ketika meluncur di jalan.
Safety Driving & Defensive Driving
Berbeda dengan safety driving yang pengertiannya lebih mengarah ke kemampuan atau skill pengendara, untuk defensive driving lebih mengarah ke pola sikap, mental serta perilaku pengendara. Ada empat point penting yang terkait dengan defensive driving:
  1. Waspada : Sikap ini menjadi faktor utama yang menjamin pengendara selalu siaga dan sigap terhadap pengguna jalan lain. Dalam keadaan selalu waspada, artinya kita akan selalu bertindak benar dalam menghadapi ataupun merespon hal atau kesalahan dari pengendara lain.
  2. Sadar (aware) : Kesadaran diri adalah hal yang penting, dimana sebagai pengemudi memang diharuskan memiliki pengetahuan mengenai berkendara yang baik, benar dan aman. Pengetahuan dan pemahaman yang tepat dalam hal berkendara dengan benar, akan mampu meminimalisir kecelakaan lalu lintas. Intinya pengemudi juga harus bisa mengenali batas kemampuan dirinya sendiri dalam berkendara.
  3. Sikap dan mental :  Hal ini lebih menegaskan pentingnya cara pandang bahwa sebagai pengendara tidak boleh egois dan mau menang sendiri, karenanya yang harus diutamakan adalah kepentingan umum. Pengemudi yang memiliki sikap dan mental baik, akan bersedia saling bergantian bila mendapati antrian di jalanan.
  4. Antisipasi : Sikap ini penting karena sebagai pengendara, antisipasi yang tepat terhadap sesuatu yang terjadi saat berkendara akan mempengaruhi keselamatan berkendara.
Paling tidak, apabila SO mania bisa konsisten menjalankan keempat point itu, pastinya akan membawa manfaat yang positif bagi keselamatan pribadi dan juga penumpang. Itulah sebabnya, defensive driving harus terus disosialisaikan. Harapannya, jika semakin banyak pengemudi yang menerapkan konsep ini, pengaruhnya tentu dapat berimbas terhadap ketertiban berlalu lintas yang semakin membaik.

Kiat Mengemudi Aman Dikala Hujan

Berbeda musim juga harus diiringi dengan cara mengemudi yang berbeda. Terutama dimusim hujan yang dapat membuat permukaan jalan lebih licin dari biasanya, jarak pandang yang lebih terbatas, banjir dan banyak lagi. Untuk itu dalam menghadapi musim hujan, pengemudi mobil diharuskan merubah gaya mengemudinya agar dapat menghindari kecelakaan akibat dari adanya kondisi jalan yang berbeda.

Berikut ini adalah beberapa kiat khusus untuk mengemudi dikala hujan :
  1. Cara Melakukan Pengereman
    Dikarenakan saat hujan permukaan jalan akan lebih licin, maka cara pengereman pun harus dirubah agar mobil tidak tergelincir. Hindari pengereman secara mendadak, gunakan bantuan engine brake untuk mengurangi laju mobil. Tekanlah pedal rem dengan perlahan agar mobil berhenti lebih aman sehingga terhindar dari ban kehilangan traksi, jadi pastikan rem dan ban mobil juga dalam kondisi baik.
  2. Jaga Jarak Aman
    Selain permukaan jalan lebih licin, jarak pandang berkendara juga jadi lebih terbatas, terutama saat hujan turun dengan sangat deras.Untuk menghindari tabrakan dan pengereman mendadak yang dapat membuat mobil tergelincir saat kondisi hujan deras, jarak antara mobil kita dengan mobil lain juga harus lebih diperjauh dan dijaga.
  3. Perhatikan Kecepatan
    Mobil Kecepatan mobil saat mengemudi saat turun hujan juga harus diperhatikan. Hindari mengemudikan mobil didalam kota dengan kecepatan diatas 40 km/h terutama saat hujan deras. Saat dijalan tol jangan melajukan mobil diatas 60 km/h.
  4. Hindari Genangan Air Dijalan 
    Musim hujan sering membuat genangan air yang membuat permukaan jalan sesungguhnya tidak diketahui, apakah berlubang dalam atau tidak, perlu disadari juga genangan air dapat terjadi karena ada permukaan yang tidak rata pada jalanan. Jika menemukan genangan air sebaiknya dihindari, terlebih jika SO mania tidak mengenali kondisi jalanan tersebut. Karena akan fatal akibatnya jika dibalik genangan air tersebut terdapat sebuah lubang yang besar dan dalam atau bahkan itu adalah sebuah got / salran air lainnya.
  5. Gunakan Lampu Hazard
    Jika kondisi hujan sangat deras hingga benar-benar jarak pandang sangat terbatas karena adanya akibat derasnya air hujan, tidak ada salahnya SO mania mengaktifkan lampu hazard sebagai simbol lebih berhati-hati untuk ditujukan kepada pengemudi lainnya.
  6. Hindari Banjir
    Yang paling ditakutkan saat musim hujan adalah terjadinya banjir dijalan, bagi SO mania yang mengemudikan mobil sebisa mungkin dapat menghindari jalur jalanan yang menjadi titik-titik rawan banjir selama masih dapat menemukan jalur jalan alternatif yang tidak terkena banjir untuk samapai ke tujuan.
    Namun jika memang tidak ada jalan lain lagi atau SO mania sudah terjebak dalam jalur yang terdapat banjir, sebaiknya jangan panik atau jangan nekad langsung menerobosnya, jika mengalami hal ini ada kiat khusus untuk menghadapinya, yaitu :
  • Lihat dulu kondisi dan ketinggian banjir yang terjadi, jika banjir tersebut disertai arus deras dan air yang lebih tinggi dari posisi mesin sebaiknya urungkan niat untuk menerobos jalanan tersebut dan menepilah, karena arus deras dan air yang mampu merendam mesin dapat membuat mobil mengambang serta mudah terbawa arus yang deras tersebut, dan pastinya 
  • Jika banjir hanya merendam bagian knalpot dan ketinggian airnya tidak sampai merendam bagian air filter serta pengapian, SO mania masih dapat melewatinya dengan cara masukkan persneling pada gigi satu, selanjutnya tekan pedal gas dan menjaga laju mobil jagan terlalu cepat dengan putaran mesin konstan hingga 3000 rpm atau jika tidak ada penunjuk RPM tekanlah pedal gas hingga putaran mesin agak tinggi dengan 'feeling' secara konstan. Dengan begitu air tidak akan masuk kedalam mesin melalui knalpot, karena akan tersemburkan keluar akibat tekanan gas buang. Ingat...jangan menekan gas secara berulang-ulang dan melajukan mobil dengan kecepatan tinggi jika menerobos banjir. Akibatnya malah akan membuat mesin menyedot air banjir dan kecepatan mobil yang tinggi akan membuat gelombang yang dapat merendam mesin mobil SO mania sendiri dan akhirnya mogok.

Intinya dalam menghadapi musim hujan dan segala efek buruknya, tiap pengemudi diharuskan memiliki kewaspadaan yang lebih ekstra dibandingkan saat mengemudikan mobil dalam kondisi musim panas agar terhindar dari kecelakaan yang fatal.

Pertolongan Pertama Mobil Terendam Banjir

Banjir saat musim penghujan, terutama saat ini sudah merupakan sebuah kejadian yang biasa terjadi. Buat pemilik kendaraan terutama mobil, banjir adalah sebuah hal yang menakutkan terutama jika sampai bagian mesin terendam, karena akibatnya dapat membuat kerusakan mesin yang fatal. Telah banyak terjadi mobil yang terendam banjir saat sedang diparkir, entah itu diperkantoran atau bahkan rumah pribadi yang memang selalu menjadi titik rawan banjir.

Bila kejadian itu tiba-tiba menimpa SO mania, sebenarnya ada beberapa tips untuk meminimalkan kerusakan yang fatal pada mesin atau efek negatif lainnya pada mobil, yaitu :

  1. Segera lepaskan kabel positif aki, hal ini bertujuan untuk menghindari hubungan arus pendek (korsleting) dari arus listrik yang dapat merusak komponen elektronik didalamnya.
  2. Jika memungkinkan untuk memindahkannya, lakukan dengan cara mendorong, jangan coba-coba untuk menyalakan mesin karena bisa menyebabkan adanya korslet dan air banjir bisa terhisap banyak masuk ke dalam mesin.
  3. Segera non-aktifkan rem tangan lalu gunakan batu atau masukkan persneling ke gigi 1 untuk menghindari kanvas rem melekat terutama pada mobil yang masih menggunakan rem tromol.
  4. Cek semua oli ataupun minyak baik itu transmisi, mesin dan yang lainnya setelah banjir tidak lagi merendam mobil, karena kemungkinan oli ataupun minyak yang dipakai pada mobil telah tercampur air, jadi sebaiknya kuras semua oli maupun minyak tersebut dengan yang baru.
  5. Kuras juga tangki bensinnya agar memastikan bensin tidak bercampur air dan menghindari karat pada bagian dalam tangki.
  6. Keringkan busi, saringan udara (Air Filter), karburator, koil, alternator, delco (distributor) kabel-kabel dan seluruh bagian atau komponen mobil yang berhubungan dengan kelistrikan, pastikan semua sampai benar-benar dalam kondisi kering lalu lakukan pemeriksaan semua fungsi-fungsinya masing-masing komponen tersebut.
  7. Cek fungsi audio sistem terutama head unit, untuk speaker sudah pasti akan rusak jika terendam banjir, karena bagian depan atau konusnya terbuat dari bahan yang tidak boleh terkena air.
  8. Copot atau keluarkan karpet, jok, doortrim dan bagian interior lainnya yang telah basah akibat banjir lalu cuci dan keringkan agar tidak menyebabkan timbulnya jamur dan bau tidak sedap serta menghindari terjadinya karat pada bagian dalam kabin.
  9. Bila terjadi pada mobil yang sudah menggunakan komponen ECU, sebaiknya langsung lakukan pemeriksaan ke bengkel resmi, karena komponen ECU sangat sensitif dan kemungkinan mengalami kerusakan akibat telah terendam banjir.
  10. Setelah mesin dapat menyala, lakukan pemeriksaan seperti mendengarkan suara mesin, apakah terdengar ada suara mesin yang aneh atau tidak seperti biasanya. Jalankan mobil dengan sedikit menginjak pedal rem untuk mempercepat pengeringan sistem rem.

Kondisi mobil yang telah terendam banjir pastinya memang akan mengalami kerusakan, tapi dengan tips diatas, kondisi mobil bisa lebih baik dan setidaknya terhindar dari kerusakan secara total yang akan membuat SO mania mengalami kerugian yang sangat banyak.

Bikin Mobil Mu Siap Hadapi Genangan Air

Keselamatan selalu menjadi prioritas utama dalam berkendara. Apalagi saat curah hujan tinggi seperti sat ini. Berikut ini beberapa tips berkendara untuk mengantisipasi banjir:

Wiper
karet yang sudah mati tidak dapat membersihkan air yang megalir pada kaca depan (windshield). Demi keamanan, jangan ragu untuk menggantinya. Harganya tidak seberapa, antara Rp 20.000 - 75.000 perbuah (tergantung tipe dan merk).

Headlamp dan Lampu lainnya
Periksa kembali fungsionalitas lampu-lampu mobil anda. Bila ada yang mati segera dibetulkan. Hujan deras sering kali memaksa kita untuk menyalakan lampu Hazard agar tidak tertabrak pengendara lain.

Ban
Kondisi jalan yang basah membuat jalan menjadi licin. Ban mobil yang sudah gundul dapat membahayakan keselamatan seisi mobil. Anda dapat Mengenali Kebotakan Ban dengan mudah melalui Tyre Wear Indicator (TWI). Selain itu, usia ban juga menentukan daya cengram karet ban. Batasnya adalah 5 tahun.
Karet-karet di mobil
Periksa karet-karet di bagian exterior mobil. Karet tersebut berfungsi menahan udara dan air keluar masuk semaunya. Sering kali karet tidak terpasang dengan rapih, atau bergeser karena tersenggol penumpang. Kembalikan pada posisinya, atau ganti bila memang sudah rusak.

Lepas open filter & Cold air intake
Open filter & Cold air intake berfungsi untuk mensupply udara dingin kedalam mesin agar performa mesin meningkat. Namun juga memudahkan air untuk ikutan masuk. Jadi sebaiknya dicopot saja dulu. Cari aman daripada harus turun mesin.
Fuse / Sikring Cadangan
Kelistrikan mobil diamankan dengna penggunaan Fuse/Sikring. Untuk menajga kemungkinan kelistrikan mati, terutama lamu dan wiper, ada baiknya anda membawa sekiring cadangan. Perhatikan model dan kapasitas sikring yang dibutuhkan.

Aturan Pakai Biar Ban Awet

Buat pengendara mobil, melakukan perawatan mesin kendaraan memang suatu kewajiban yang harus dilakukan demi kenyamanan dan keselamatan saat berkendara. Akan tetapi diluar dari perawatan mesin, bagian lain yang juga sangat penting untuk dirawat serta diperhatikan kondisinya adalah ban.

Karena fungsi ban sangatlah banyak, selain diibaratkan sebagai 'sepatunya' kendaraan, ban juga berfungsi untuk menyeimbangkan, mengontrol, meredam getaran, dan juga sebagai penahan beban kendaraan saat melaju, tentunya semua itu berkaitan dengan faktor keselamatan dan kenyamanan saat berkendara. Tidak sulit dan juga tidak memerlukan waktu yang lama untuk merawat ataupun memeriksa kondisi ban kendaraan, berikut beberapa tips yang bisa dilakukan :

Tekanan angin harus tepat
Ban dengan tekanan yang kurang memadai akan menyebabkan ban mudah panas karena gesekan yang besar dengan aspal, sehingga ban cepat aus dan bisa membahayakan keselamatan mengemudi serta konsumsi bbm yang jadi lebih boros. Untuk itu biasakanlah sebelum melakukan perjalanan, terutama perjalanan jauh, periksa dulu tekanan angin pada ban kendaraannya, agar tepat memeriksanya harus dalam keadaan ban bertemperatur dingin, jadi anda harus mengetahui tekanan angin yang tepat dan ini bisa dilihat juga pada buku petunjuk pemilik kendaraan.
Sebagai saran, terutama buat yang sering berkendara jarak jauh, akan lebih baik lagi jika anda memiliki alat pemompa dan pengukur tekanan angin ban khusus mobil yang bisa dibawa selalu ataupun dengan memasang alat tyre pressure monitor untuk mengontrol tekanan ban langsung dari dalam mobil yang saat ini sudah beredar di pasaran otomotif. Terakhir lakukan pemeriksaan tekanan ban secara berkala, paling tidak sebulan sekali.

Menukar ban (Switching)
Agar ban mobil bisa lebih awet masa pakainya, anda bisa melakukan switching/menukarkan ban mobil yang di depan untuk dijadikan ban belakang dan sebaliknya tiap 6000 mil, agar kondisi tingkat keausan seluruh ban  dapat merata atau seragam.

Perhatikan tingkat keausan
Jangan menunda-nunda penggantian ban baru jika permukaan ban lama telah terlihat aus / gundul. Permukaan ban yang telah aus melewati batas aman dapat mengakibatkan kendaraan mudah kehilangan kontrol terhadap permukaan jalan, resiko slip atau tergelincir pun jadi lebih besar.

Selalu pasang tutup pentil
Banyak orang tidak menyadari bahwa tutup pentil itu punya fungsi yang lumayan penting untuk menjaga tekanan angin ban. Untuk itu usahakan dan pastikan tutup pentil selalu terpasang pada ban sebelum menjalankan kendaraan. Jadi..jangan remehkan keberadaan tutup pentil pada ban.
Perhitungkan beban muatan
Tiap jenis ban memiliki batas maksimal dalam menahan beban, jadi usahakan jangan terlalu membebani ban dengan muatan kendaraan yang berlebihan. Jangan terlalu memaksakan kendaraan untuk menampung penumpang melebihi kapasitas ruang tampung yang ada agar terhindar dari pecahnya ban karena mendapatkan beban berlebihan.

Spooring dan Balancing
Terakhir adalah harus secara periodik memeriksa keseimbangan bagian kaki-kaki mobil agar ban semakin maksimal memberikan grip ke permukaan jalan dan masa pakainya pun dapat lebih awet. Cara tambahan untuk menjaga keseimbangan dan keawetan ban, usahakan juga menghindari lubang besar dijalanan.

Untuk itu buat SO mania yang selama ini masih terbilang cuek sama yang namanya kondisi ban, sudah saatnya mulai peduli dan merawat kondisi ban kendaraan yang dipakai agar terhindar dari akibat buruk kerusakan ban.

Cegah Timing Belt Mendadak Putus...

Putusnya timing belt secara tiba-tiba memiliki efek samping atau akibat yang sangat buruk buat anda dan mobil yang dimiliki. Jika kondisi itu terjadi ketika mobil sedang dalam perjalanan, sudah pasti mobil akan mogok dan tak akan bisa kita gunakan untuk melanjutkan perjalanan.

Hal ini disebabkan karena timing belt inilah yang berperan besar menentukan kerja mesin dengan memutar camshaft yang mengatur kapan saatnya katup membuka dan menutup selaras dengan naik turunnya piston. Jadi jika timing belt putus, maka kemungkinan besar akan menyebabkan kerusakan pada klep atau katup (bengkok atau patah) akibat tertabrak piston. Perbaikannya mesin harus di-overhaul.
Putusnya timing belt bisa membuat mesin harus di-overhaul, karena akibat dari kerusakan pada klep mesin. Sebenarnya kejadian putusnya timing belt secara mendadak itu bisa dihindari atau dicegah, karena perawatan komponen tersebut terbilang sangat sederhana. Perlu diketahui sebelumnya, sebagian besar kerusakan timing belt itu dipengaruhi oleh faktor usia. Sisanya, disebabkan terjadinya kesalahan saat pemasangan. Pemasangan yang terlalu keras atau kendor akan mempengaruhi daya tahan timing belt saat menjalankan tugasnya.

Sebelum akibat buruk dari putusnya timing belt itu terjadi pada anda, ada beberapa hal yang harus dilakukan pada komponen yang satu ini :
Pertama, perhatikan masa pakai timing belt dan gantilah secara berkala sesuai yang direkomendasikan pabrikan. Untuk mobil-mobil dengan bahan bakar bensin, penggantian bisa dilakukan setiap 40.000 sampai 60.000 km. Sementara untuk diesel, biasanya bisa dilakukan setiap 100.000 km. Bila mobil sering mengalami kemacetan dan membawa beban berat, sebaiknya waktu penggantian dilakukan lebih cepat dari angka-angka km yang disebutkan di atas.

Penggantian rutin timing belt pada bengkel resmi akan lebih baik. Kelebihan lain bila melakukan penggantian timing belt di bengkel resmi adalah karena pemasangan timing belt harus sesuai standar jadi tidak boleh sembarangan.
Kedua, perhatian khusus terhadap timing belt juga dapat kita lakukan dengan memeriksa ada tidaknya kebocoran oli mesin pada seal oli yang terdapat di crankshaft atau camshatf. Sebab, bila oli bocor dan mengenai timing belt, maka akan mempercepat getasnya komponen ini sehingga mudah putus lebih cepat.

Grade SAE Bukan Ukuran Kualitas Oli Mesin

Oli mesin mempunyai fungsi dasar sebagai pelumas untuk memperkecil gesekan atau keausan dari sejumlah komponen di dalam mesin yang bekerja dan bergerak saat mesin kendaraan hidup. Pelumas yang bekerja secara efektif sesuai fungsinya akan memperpanjang usia mesin sehingga lebih awet masa pakainya.

Oli mesin juga tidak hanya berfungsi sebagai pelumas saja, melainkan juga sebagai pendingin dan pembersih mesin. Pelumas yang baik harus bisa membuat kinerja mesin lebih ringan dan bertugas sebagai pelindung komponen metal dari friksi akibat gesekan terus-menerus dalam waktu lama.

Dari bahan dasarnya, oli mesin yang umum beredar terbagi 2 jenis, yaitu :
1.Oli Mineral (Base Oil) :  Diperoleh dari hasil tambang minyak bumi yang diolah menjadi oli dan ditambah bahan aditif untuk menambah mutu pelumas menjadi lebih baik.

2.Oli Sintetis (Synthetic Oil): Oli Sintetis biasanya terdiri atas Polyalphaolifins yang datang dari bagian terbersih dari pemilahan dari oli mineral, yakni gas. Senyawa ini kemudian dicampur dengan oli mineral. Inilah mengapa oli sintetis bisa dicampur dengan oli mineral dan sebaliknya. Basis yang paling stabil adalah. Pada dasarnya, oli sintetis didesain untuk menghasilkan kinerja yang lebih efektif dibandingkan dengan oli mineral.

Jenis Kekentalan / SAE Oli
Kekentalan suatu oli mesin merupakan sifat fisik oli yg cukup penting, namun masih banyak orang yang sangat awam dengan pengertian kekentalan oli. Untuk menandai kekentalan oli, biasanya digunakan istilah atau kode huruf SAE yang diikuti dengan angka. SAE (Society of Automotive Engineer) yang mirip lembaga standarisasi seperti ISO, DIN atau JIS, yang mengkhususkan diri di bidang otomotif.

Angka di belakang huruf SAE inilah yang menunjukkan tingkat kekentalannya (viskositas). Contohnya, kode SAE 50 menunjukkan oli tersebut mempunyai tingkat kekentalan 50 menurut standar SAE. Semakin tinggi angkanya, semakin kental pelumas tersebut. Ada pula kode angka yang menunjukkan multi grade seperti 10W-50. Kode ini menandakan pelumas mempunyai kekentalan yang dapat berubah-ubah sesuai suhu di sekitarnya. Huruf W di belakang angka 10 merupakan singkatan kata winter (musim dingin). Maksudnya, pelumas mempunyai tingkat kekentalan sama dengan SAE 10 pada saat suhu udara dingin dan SAE 50 ketika udara panas.

Oli yang memiliki multi grade seperti ini sekarang banyak di pasaran karena kekentalannya luwes (flexible) dan tidak cenderung mengental saat udara dingin sehingga mesin mudah dihidupkan di pagi hari.
Beberapa hal yang perlu diketahui dan dimengerti tentang kekentalan / SAE oli mesin adalah :

1.Kekentalan / SAE suatu oli mesin tidak bisa dijadikan ukuran kualitas oli, tetapi lebih berkaitan pada kemampuan oli tersebut dalam beradaptasi pada suhu rendah dan tinggi. Tingkat SAE hanyalah sebagai pembeda atau kelas-kelas suatu oli mesin berdasarkan tingkat sifat kekentalannya, jadi SAE rendah (oli encer) tidak identik dengan mutu yg lebih baik dibandingkan oli dengan angka SAE yang tinggi (oli kental).

2.Pahami Kode SAE oli, misalnya SAE 20W-50, makna dibalik kode ini berarti, suatu oli yg memiliki kemampuan yang telah lulus uji dengan distarter pada suhu (minus) -10 C dan bisa dialirkan di dalam mesin sampai suhu -20 C dan memiliki minimum kekentalan tertentu pada suhu tinggi 150 C (HTHS). Untuk SAE 10W40 , lulus uji sampai – 30 . Semakin kecil angka SAE dengan huruf W semakin dingin suhu ujinya, begitu seterusnya.

3.Oli yg paling umum dipakai di negara bersalju adalah SAE 10W30 dan 5W30. Apapun jenis mobilnya, disini faktor pertimbangannya murni kondisi/suhu di negara tersebut. Kalau memakai oli SAE 20W50 di negara bersalju, kendala utamanya adalah jenis oli ini bisa membeku pada kondisi dingin / salju. Untuk di Indonesia, kebanyakan pabrikan kendaraan lebih merekomendasikan SAE  20W-50 atau 10W-40. Untuk performa / kinerja mesin-mesin modern yang telah banyak dipakai oleh mobil sekarang, oli dengan tingkat SAE yang lebih encer telah banyak menjadi rekomendasi pabrikan, hal ini dikarenakan didalam mesinnya terdapat banyak celah-celah kecil yang harus dengan cepat dan mendapatkan pelumasan.
4.Perlu diingat kekentalan / SAE bukanlah satu-satunya hal yang mendukung kinerja dan perawatan mesin, akan tetapi kualitas kandungan additif yang pada oli tersebutlah yang lebih menentukan baik tidaknya untuk perawatan mesin. Jadi selain kekentalan, hal yang juga perlu diperhatikan adalah mutunya.
Tingkat mutu pelumas mempunyai satuan sendiri yaitu API (American Petroleum Institute). Untuk kendaraan yang berbahan bakar bensin, pelumas bisanya menggunakan kode yang berawalan huruf S (kependekan dari kata Spark yang berarti percikan api), contohnya seperti kode SA, SB, SC, SD, SE dan SF. Sedangkan pada mesin diesel, kode mutu pelumas mesinnya diawali huruf C (kependekan dari kata compression, yang mana sifat pembakaran dalam diesel  terjadi karena adanya tekanan udara sangat tinggi), contohnya kode huruf CA, CB, CC, dan CD.

Jadi intinya, kekentalan / SAE oli tidak bisa menentukan kualitas oli tersebut. Untuk memilih tingkat kekentalan oli mesin itu sebaiknya tetap mengacu pada rekomendasi pabrikan dari kendaraan yang dipakainya dan perhatikan tingkat mutu kualitas oli yang akan dipakai. Yang paling penting lagi adalah waktu penggantian oli mesin tidak boleh terlambat dan selalu cek volume atau ketinggian oli mesin melalui Dipstick untuk mengetahui ketinggian oli dengan pasti, selalu perhatikan dan catat kapan tanggal penggantian oli mesin dan jarak tempuh mobil anda. Jangan lupa perhatikan warna olinya, jika berwarna hitam pekat, berarti kualitas oli sudah tidak bagus dan perlu diganti.

Oli sebaiknya diganti tiap 3000 km, atau tiap tiga bulan sekali, jika mobil tidak terlalu sering dikendarai dan tidak menempuh jarak yang jauh, sebaiknya saringan oli mesin juga diganti setelah empat kali ganti oli, karena kalau saringannya kotor aliran oli akan tersumbat dan pelumasan akan terganggu. Penggantian oli yang terlambat akan berakibat pada mudah naiknya temperatur mesin dan bunyi mesin yang kasar. Jika terlalu sering terlambat melakukan penggantian oli, maka bisa menyebabkan kerusakan dini pada komponen mesin, terutama silinder atau piston. 

Pentingnya Masa Inreyen Mesin (Engine Break-in)

Istilah inreyen sudah lama dikenal para pemakai kendaraan. Inreyen adalah masa awal pemakaian kendaraan yang masih sangat baru, ini bisa disebut juga dengan masa running-in. Pada saat inreyen inilah pemakaian kendaraan tidak boleh langsung dibawa untuk melesat kencang, karena inreyen bertujuan agar mesin kendaraan mendapatkan proses penyesuaian, sehingga pergesekan komponen berbahan logam didalamnya sudah terlapisi oli dengan baik dan merata untuk mencegah terjadinya keausan komponen mesin, terutama piston dengan dinding silinder.

Saat ini memang ada yang berpendapat bahwa mesin mobil zaman sekarang sudah dibuat dengan sangat presisi, sehingga tidak perlu lagi yang namanya masa inreyen seperti yang dibutuhkan mesin mobil lama. Memang benar mesin mobil sekarang sudah dibuat semakin presisi, akan tetapi tujuan utama inreyen, seperti yang telah disebutkan diatas adalah agar komponen berbahan logam dalam mesin sudah terlapisi dan terlumasi dengan baik, sehingga jika mesin baru langsung dipaksa bekerja keras dengan membesut mobil maka hal itu dapat mempercepat keausan mobil.
Point-Point Inreyen
Untuk itulah, masa inreyen tetap penting untuk dilakukan dengan sebaik-baiknya, sehingga untuk jangka panjangnya mesin mobil kita akan lebih awet dan terhindar dari kerusakan dini. Itu juga sebabnya, pada buku owner`s manual, pabrikan masih mencantumkan keterangan mengenai tata cara sebelum mengendarai mobil. Pada sub bagian "periode masa uji", pada umumnya pabrikan mengingatkan agar :

1.Jangan berkendara dengan kecepatan tinggi (max 90 km/jam).
2.Jangan melaju dengan kecepatan konstan dalam jangka waktu yang lama, baik kecepatan tinggi maupun kecepatan rendah. Tujuannya, agar dalam pengendaraan, kita melakukan perpindahan gigi sehingga seluruh transmisi terlumasi. Jika konstan, kecenderungannya satu posisi transmisi bekerja lebih keras dibandingkan yang lain.
3.Hindari menginjak pedal gas secara penuh secara mendadak, injaklah secara perlahan.
4.Jangan melakukan pengereman mendadak. Pengereman secara mendadak akan menyebabkan tertahannya putaran mesin oleh mekanisme rem sehingga menimbulkan ketukan / gesekan ke salah satu bidang silinder lebih besar.
5.Jangan mengendarai kecepatan rendah pada gigi tinggi, atau sebaliknya. Sesuaikanlah kecepatan dengan posisi gigi / persneling.

Sebaiknya sampai 1.000 km pertama anda harus menerapkan point-point diatas. Hal ini berlaku pada semua jenis mobil baru. Fungsi lain masa inreyen, selain memberi kesempatan pada oli untuk melumasi komponen mesin, juga dapat dimanfaatkan pengendara untuk beradaptasi dulu dengan kendaraan barunya. Selain daripada mobil baru, mobil yang baru turun mesin sebaiknya juga memperhatikan point-point di atas.

Spooring : Meningkatkan Kenyamanan Berkendara

Pernahkah merasakan ketidak-stabilan terhadap handling mobil saat sedang melaju pesat ataupun pelan dijalan raya?.. Apabila merasakan gejala seperti ini sebaiknya segera memeriksa bagian kaki-kaki mobil dengan mendatangi bengkel khusus spooring dan balancing.
Lakukan pemeriksaan kaki-kaki mobil anda dengan melakukan proses spooring dibengkel spooring dan balancing yang anda datangi. Spooring adalah suatu pengecekan kelurusan roda dengan melakukan penyetelan yang meliputi komponen suspensi, steering dan rangka kendaraan.

Setelah anda berkendara beberapa puluh ribu kilometer sebaiknya mobil anda melakukan spooring, karena pada setiap mobil berjalan maka komponen pada kaki-kaki tersebut akan mengalami perubahan maupun keausan sehingga terdapat pergeseran komponen, jadi inilah yang membuat mobil terasa kurang nyaman. Biasanya proses spooring juga diikuti dengan proses balancing agar kondisi kaki-kaki mobil lebih maksimal.

Spooring meliputi tiga macam bentuk penyetelan, yaitu :

A. Camber
Camber adalah sudut kemiringan roda terhadap garis vertikal apabila dilihat dari depan kendaraan.
Camber terdiri dari tiga bagian, yaitu :
  • Positif camber yaitu apabila bagian atas roda miring ke luar
  • Negative camber yaitu apabila bagian atas roda miring ke dalam
  • Zero Camber yaitu apabila bagian atas roda sejajar dengan garis vertikal (penyetelan tepat)
Fungsi Camber, yaitu :
  • Meningkatkan Stabilitas
  • Meningkatkan Handling
Akibat Camber pada posisi yang tidak benar, yaitu :
  • Mobil tertarik pada salah satu sisi
  • Keausan pada satu sisi bagian dalam/luar dari permukaan roda
  • Keausan pada bearing roda
  • Keausan pada ball joint

B. Caster
Caster adalah sudut kemiringan dari sumbu kemudi apabila dilihat dari samping.
Caster terdiri dari tiga bagian, yaitu :
  • Positif caster yaitu ketika bagian atas sumbu kemudi miring ke arah belakang
  • Negative caster yaitu ketika bagian atas sumbu kemudi miring ke arah depan
  • Zero Caster yaituketika bagian atas sumbu kemudi sejajar dengan garis vertikal (penyetelan tepat)
Fungsi caster, yaitu :
  • Membantu kontrol kemudi
  • Membantu roda depan untuk kembali keposisi lurus setelah dibelokkan
Akibat caster pada posisi yang tidak benar, yaitu :
  • Mobil tertarik pada salah satu sisi
  • Stir keras/berat
  • Steer melayang sehingga sulit menjaga kestabilan
  • Stir tidak kembali setelah belok

C.Toe
Toe adalah perbedaan jarak antara roda kanan dan kiri bagian depan dengan bagian belakang apabila dilihat dari atas kendaraan.
Caster terdiri dari tiga bagian, yaitu :
  • Positif Toe (Toe in) yaitu apabila roda bagian depan lebih berdekatan daripada bagian belakang
  • Negative Toe (Toe out) yaitu apabila roda bagian depan lebih berdekatan daripada bagian depan
  • Zero Toe yaitu apabila roda lurus satu sama lain (penyetelan tepat)
Fungsi Toe, yaitu :
  • Sebagai penghilang daya dorong Camber (koreksi camber)
  • Meningkatkan daya pengereman
Akibat Toe pada posisi yang tidak benar, yaitu :
  • Arah mobil tidak terkontrol
  • Keausan pada satu sisi bagian dalam/luar dari permukaan roda

Dengan melakukan spooring, kondisi kaki-kaki selalu akan terkontrol, alhasil kenyamanan pada mobil dapat terjaga. Oleh sebab itu ikutilah peraturan yang telah disarankan baik dari pihak ATPM agar mobil senantiasa dalam kondisi optimal dan safety.(red)

Pemicu Kemudi Mobil Bergetar

Stir atau kemudi yang nyaman semestinya memang tidak bergetar ketika berkendara. Apabila sudah mulai terasa tidak nyaman, semisal handling saat berkemudi terasa bergetar saat berjalan dikecepatan tertentu atau ketika pedal rem diinjak, ada beberapa hal yang patut diperhatikan apabila hal semacam itu tejadi.
Cek kondisi rem
Bila piringan rem sudah tidak rata atau bergelombang, maka saat ketika dilakukan pengereman maka akan bergetar. Getaran itulah yang akan diteruskan ke kemudi dan akan terasa getarannya hingga ke tangan saat mengemudi. Karena itu, sebaiknya lakukan pemeriksaan ke bengkel untuk memastikan dan mengecek kondisi piringan.

Selain kondisi piringan rem, bearing (laher) roda depan yang mengalami keausan juga bisa menyebabkan getaran di stir/kemudi. Tapi, getaran ini tidak hanya muncul pada saat di rem saja. Pada saat kecepatan tinggi dan permukaan jalan yang tidak rata getaran juga terasa bahkan biasanya disertai juga dengan bunyi gemuruh pada roda. Untuk mengatasi masalah seperti ini, solusinya adalah dengan segera mengganti komponen tersebut.
Spooring & Balancing
Pada kasus stir yang terasa bergetar saat mengerem, memang kemungkinan besar faktor pemicunya ada pada sistem rem dan bukan karena tidak berfungsinya balancing. Tapi, Balancing dan spooring tentunya juga dapat meningkatkan kenyamanan berkendara karena mampu menghindari stir bergetar yang dihasilkan akibat putaran roda mobil saat berjalan serta dapat meningkatkan kestabilan kemudi.

Untuk itu disarankan agar tetap melakukan spooring dan balancing setiap 10.000 km dan dilanjutkan dengan pemeriksaan pada sistem pengereman itu sendiri. Segera ganti kanvas rem jika telah habis dan pergunakan kanvas rem yang orisinil agar kualitasnya terjamin. Sementara perawatan untuk laher, dapat dilakukan dengan cara dilumasi kembali dengan grease (gemuk) setiap 20.000 km.

Spooring : Meningkatkan Kenyamanan Berkendara

4 Penyebab Getaran Mesin Terasa Ke Kabin

Mesin mobil yang menyala pastinya memang menimbulkan getaran pada mobil, tapi jika getaran yang dihasilkan oleh mesin sudah terasa hingga ke dalam kabin tentunya dapat mengganggu kenyamanan saat berkendara, bahkan dapat membuat hingga kepala pening karena getarannya menimbulkan suara dengung yang tidak enak. Hal seperti ini biasanya terjadi pada saat putaran mesin rendah dan besar kemungkinan mulai dirasakan pada mobil yang umurnya sudah diatas 10 tahun. Mungkin SO mania termasuk salah satu pemilik mobil yang merasakan dan mengeluhkan hal ini.

Terjadinya getaran mesin mobil yang terlalu besar hingga dirasakan sampai ke dalam kabin dapat disebabkan beberapa hal, yaitu akibat :
  • Settingan mesin tidak tepat : Settingan mesin jelas sangat berpengaruh terhadap kinerja mesin, oleh karena itu settingan atau setelan mesin mobil, mulai dari timing pengapian, stasioner, katup haruslah dilakukan dengan tepat dan akurat. Karena jika tidak akurat dapat membuat putaran mesin berjalan tidak stabil yang ditandai dengan naik turunnya jarum RPM sehingga tidak dapat langsam. Jika hal ini terjadi otomatis getaran mesin akan terasa lebih besar.
  • Busi rusak dan suplai bensin tidak lancar : Busi yang sudah rusak dapat mengakibatkan pengapian tidak sempurna ataupun pincang dan suplai bensin yang tidak lancar juga menyebabkan mesin tersendat sendat, akibat dari kedua hal ini getaran mesin juga menjadi lebih besar.

  • Kampas kopling dan silinder mesin mulai aus : Kampas kopling yang aus menyebabkan penyaluran tenaga mesin tidak maksimal karena terjadi kopling selip. Akibat dari ini getaran pada girbox menjadi lebih besar dan membuat getaran mesin yang sangat besar hingga ke dalam kabin. Selain kopling, silinder atau piston yang mulai aus juga membuat mesin tidak bertenaga dan bergetar akibat piston yang sudah goyang.
  • Mounting mesin dan bantalannya bermasalah : Hal ini yang paling banyak menyebabkan getaran mesin mobil terasa hingga ke dalam kabin. Karena fungsinya dalam meredam getaran mesin agar tidak masuk ke kabin sangat besar. Umumnya getaran mesin yang masuk ke kabin terjadi dikarenakan baut mounting mesin ke sasis kendur atau bantalannya yang terbuat dari karet sudah pecah ataupun getas, sehingga guncangan dari mesin yang menyala tidak terkontrol teredam dengan baik.
 Jadi, untuk mengatasi masalah getaran mesin yang terasa hingga kekabin, SO mania harus segera memeriksa bagian-bagian yang dapat menjadi penyebabnya, setelah mengetahui apa penyebabnya segera perbaiki atau mengganti komponen yang rusak atau memang sudah saatnya harus diganti. Tune Up mesin mobil secara teratur juga ampuh untuk menghindari terjadinya getaran mesin yang berlebih akibat kerusakan komponen mesin. Sebagai tambahan untuk meredam bising suara mesin, SO mania juga dapat menambahkan peredam tambahan khusus mobil yang biasanya terbuat dari bahan aspalt.

Cara Menguras Dan Mengisi Air Radiator Sendiri

Jika mesin mobil mogok karena overheat, pastinya kejadian tersebut akan sangat menjengkelkan dan dapat merusak mesin, namun sebenarnya kejadian ini bisa dihindari jika radiator dan sistem pendingin selalu diperhatikan dan dirawat dengan baik, karena komponen ini termasuk bagian penting untuk menjaga sushu mesin tetap pada batas aman.
Untuk merawat radiator, salah satu cara yang biasa dan bisa dilakukan sendiri adalah menjaga volume air radiator dan menguras air radiator secara berkala, setiap 40.000 Km atau 1 tahun sekali jika mobil jarang dipakai.

Nah..untuk melakukannya sendiri, ada langkah tepat agar tidak salah, berikut ini langkah-langkah dalam menguras dan mengisi ulang air radiator :

1. Buka sumbat radiator (letaknya di bagian bawah radiator), lalu buka tutup radiator dan biarkan air radiator lama mengalir keluar sampai habis bersama kerak atau kotoran radiator.
2. Setelah semua air keluar, tutup kembali sumbat radiator dan mulailah menuangkan air dari lubang pengisian radiator diatas sampai penuh (paling baik menggunakan air hasil penyulingan khusus untuk radiator atau menggunakan cairan radiator coolant). Untuk kendaraan yang dilengkapi dengan katup pembuang udara seperti Avanza atau Xenia, pada waktu mengisi air, katup ini dibuka hingga air keluar melalui katup ini.
3. Setelah penuh, silakan menutup kembali lubang pengisian radiator rapat-rapat.
4. Hidupkan mesin dengan posisi AC off. Biarkan mesin hidup beberapa saat sampai kipas elektrik berputar agar air radiator bersirkulasi hingga ke dalam mesin untuk kebutuhan sistem pendingin, lalu matikan kembali mesin. Jangan lupa, di tahap ini anda harus memeriksa selalu suhu mesin pada indikator temperatur di dashboard saat mesin menyala, dan segera matikan mesin bila temperatur naik melewati batas. Untuk kendaraan yang tidak menggunakan kipas elektrik, bisa dengan melihat indikator temperatur di dashboard sampai jarum menunjuk posisi setengah.
5. Setelah mesin kembali dingin, buka kembali penutup radiator, lalu periksa kembali apakah volume air masih tampak penuh. Jika ya, berarti proses mengisi air radiator telah selesai dan anda bisa langsung ke langkah no 7. Tapi jika tidak, tambahkan kembali sampai batas mencapai maksimum.
6. Tutup kembali radiator dan ulangi langkah 4-5 di atas.
7. Periksa juga volume air di tangki cadangan air radiator, kuras juga jika terlihat telah kotor. Pastikan permukaan air cadangan harus di atas batas "minimum" dalam takaran tangki cadangan. Tangki cadangan air radiator harus diisi dengan air atau cairan radiator coolant yang sama.

Untuk selanjutnya, selalu pastikan terlebih dahulu volume air radiator selalu cukup sebelum mobil dipakai. Selamat mencoba.

Penghemat BBM Paling Bagus

 
Semua orang ingin berkendara secara efisien terutama sejak naiknya harga BBM premium jadi Rp 6.000,- dulu. Banyak orang yang bahkan rela merogoh koceknya dalam-dalam untuk membeli alat-alat yang harganya bisa sampai jutaan. Tapi ternyata anda juga dapat berhemat BBM dengan gratis. Modalnya adalah penguasaan diri alias Eco Driving. Simak liputannya dalam artikel ini.
Prilaku eco-driving / mengemudi ekonomis dan hemat bahan bakar harus menjadi pedoman serta acuan kita semua, karena menghasilkan dampak:
  1. Menghemat biaya perawatan kendaraan
  2. Hemat bahan bakar
  3. Lebih berwawasan lingkungan
  4. Nyaman bagi penumpang
  5. Megurangi stress pengemudi

Ketentuan utama mengemudi ekonomis / eco-driving adalah sebagai berikut:
  • Pindahkan Transmisi ke Posisi yang Lebih Tinggi Secepat Mungkin (jangan sampai kehilangan momentum)
    Perpindahan transmisi dilakukan secepat mungkin saat rpm diantara 2800-3500 Rpm.
  • Sedapat Mungkin Pertahankan Kecepatan pada Putaran Ekonomis (3000rpm).
    Kebanyakan tenaga mesin hanya terpakai untuk akselerasi atau kecepatan tinggi, apabila pengemudi berusaha untuk mempertahankan kecepatan dan putaran ekonomis, maka energi yang terbuang dan boros bahan bakar dapat dikurangi.
    Biasanya RPM mesin yg ekonomis berada diantara 2500-3500 rpm.
  • Hindari pengereman dan akselerasi yang tidak perlu.
    Pengereman yang tak perlu memboroskan energi, hindari akselerasi yang ekstrim, kecuali keadaan terpaksa, antisipasi kondisi lalu lintas dan tidak mengikuti mobil lain terlalu dekat dapat menghemat bahan bakar 5 - 10%.
  • Meperlambat dengan Lembut.
    Ketika memperlambat atau menghentikan kendaraan, maka lakukanlah perlambatan dengan lembut dan persneling tetap dalam keadaan masuk pd posisi tertinggi. Jangan turunkan perseneling ke gigi yang lebih rendah cepat2, kecuali dalam keadaan urgent yang memerlukan engine-break.

Antisipasi Arus Lalu Lintas
Antisipasi tersebut mencakup:
  1. Lalu lintas di depan kendaraan kita.
  2. Lalu lintas arah berlawanan.
  3. Lalu lintas di persimpangan.
  4. Mendahului dan mundur
Untuk itu pengemudi harus:
  1. Memandang kedepan sejauh mungkin.
  2. Kosentrasi.
  3. Mengerem dengan cermat.
  4. Hati-hati dengan kendaraan di depan.
  5. Jaga jarak.
  6. Berusaha sebisanya mempertahankan kecepatan ekonomis.
  7. Beradaptasi dengan perubahan situasi.
  8. Mengetahui rute perjalanan dan
  9. Memperhatikan kerusakan jalan dan kemungkinan kesalahan pengemudi lain.

Mengemudi di Tanjakan dan Turunan
Pada jalan mendaki diperlukan tenaga mesin yang lebih besar dibandingkan dengan jalan datar.
Tergantung dari sudut tanjakan yang akan ditempuh, usahakan cara berikut ini:
  1. Sesuaikan putaran mesin.
  2. Teknik perpindahan transmisi yang tepat dan cermat.
  3. Manfaatkan kecepatan kendaraan untuk menempuh tanjakan berikutnya.

Matikan Mesin bila Memungkinkan
Matikan mesin waktu perhentian singkat; pada lintasan jalan kereta api, lampu lalu lintas atau sedang menunggu sesuatu yang berhentinya diperkirakan lebih dari 60 detik. Saat matikan mesin pastikan rpm dalam kondisi idle dan ketika menghidupkan mesin kembali jangan tekan pedal gas.

Mengemudi dengan Banyak belokan
Kurangi kecepatan saat mendekati belokan sampai mencapai kecepatan yang sesuai, bila perlu pengurangan kecepatan dilakukan dengan tenaga mesin atau sebisanya tanpa pengereman dan tidak menurunkan transmisi pada posisi yang lebih rendah.
Bila sering melakukan akselerasi dan pengereman mendadak dan putaran mesin tinggi, tidak saja meningkatkan konsumsi bahan bakar dan keausan rem, juga menyebabkan kondisi kurang baik pada pengemudi.

Muatan/Beban
Muatan/beban adalah faktor yang mempengaruhi pemakaian bahan bakar yang utama. Penambahan beban 100 kg pada kendaraan ukuran sedang (1500 kg) akan menaikkan konsumsi bahan bakar sekitar 6 - 7%. Kurangi beban tambahan yang tidak perlu pada kendaraan.

Aerodinamis
Faktor lain yang mempengaruhi pemakaian bahan bakar adalah aerodinamis.
Makin cepat laju kendaraan semakin besar hambatan udara yang ditimbulkan, misalnya pada kecepatan 120km/jam dapat meningkatkan sedikitnya 20% pemakaian bahan bakar.

Tekanan Ban
Memeriksa tekanan ban adalah penting agar hambatan gesek ban dapat dikurangi.
Tekanan yang tidak sesuai misalnya kurang 25% dari spesifikasi dapat meningkatkan tahanan gesek sampai 10% serta memboroskan bahan bakar 2%. Terlalu rendah tekanan ban juga mempunyai akibat kurang baik pada jarak pengereman. Untuk memastikan tekanan ban, periksa sedikitnya sekali sebulan.

Servis Berkala
Servis berkala adalah faktor yang sangat penting untuk menghemat bahan bakar, membersihkan saringan udara serta melaksanakan item pekerjaan servis rutin lainnya dengan benar dan diakhiri dengan uji emisi akan dapat membantu Anda untuk menghemat bahan bakar, oleh kerana itu lakukan pekerjaan servis berkala kendaraan Anda pada bengkel yang Anda percayai.

Bagian kendaraan yg membuat boros
A/C >> gunakan A/C saat diperlukan dan matikan A/C dg perkiraan 5 menit sebelum sampai tujuan.
Gunakan AC dengan cermat, karena AC adalah beban tambahan mesin.
Air Filter >> Usahakan untuk menjaga filter udara dalam kondisi bersih (bersihkan tiap 2000KM). Ganti filter udara bila sudah kotor (max 10rb km sekali), filter udara yg kotor membuat boros BBM 3%.
Oli >> Gunakan oli sesuai std pabrikan 5w30 atau lebih encer, oli full synhtetic lebih baik. Oli yg encer lebih mudah menguap/berkurang tetapi dapat menghemat BBM smp 3%.

Panduan ini dibuat berdasarkan Eco-Drive Training Module TTA International yg disesuaikan isinya untuk kendaraan Livina (GL/XR/XGEAR). Dirangkum langsung dari diskusi pada Forum SitusOtomotif.com Topik : Alat Penghemat BBM
Newer articles

Cegah Pelek Krom Jadi Kusam

Aplikasi pelek berlapis krom memang bisa membuat tampilan mobil jadi kelihatan beda dan lebih keren. Tapi memakai peke jenis ini membutuhkan perawatan yang baik, karena kalau enggak dirawat bukannya  bikin tampilan mobil jadi keren tapi malah dapat membuat kesan sebagai mobil yang 'jorok'.
Untuk mempertahankan kemilau pelek berlapis krom, perawatannya harus lebih ekstra, karena noda aspal, bercak air yang dibersihkan dengan cara yang salah bisa membuat lapisan krom rusak, baret halus yang membuat permukaannya terlihat kusam.

Nah..daripada harus melapis ulang lapisan krom atau mengganti dengan pelekyang baru, merawat dapat menghemat pengeluaran anda bukan, untuk mencegahnya kekusaman pada pelek krom, ikuti beberapa cara perawatan yang simple dibawah ini : 





- Segera bersihkan pelek jika terkena guyuran hujan ataupun melewati genangan air. Jika anda melewati genangan air yang  berawal dari luapan parit, tidak cukup hanya menggunakan air. Anda harus membersihkan dengan bahan yang mengandung sabun agar segala kotoran bisa larut oleh sabun. Kotoran yang terlalu lama menempel bisa mengakibatkan pelek anda tak mulus lagi sekalipun sudah dibersihkan.
- Jika terlihat terlalu banyak kotoran, sebaiknya pelek disiram dulu dengan air bersih baru dikeringkan dengan lap bersih dan halus seperti lap micro fiber untuk menghindari baret halus.
- Untuk membersihkan noda yang sulit dihilangkan jangan menggunakan bensin atau sembarang pembersih serta jangan menggunakan sikat pada permukaan krom karena akan membuat goresan. Gunakan obat pembersih khusus untuk lapisan krom (chrome polish) berkualitas baik yang beredar dipasaran.

Agar menghindari akibat buruk dari lingkungan sekitar yang dapat merusak lapisan krom pelek, setelah pelek dibersihkan dari kotoran gosokkan juga lapisan wax. Lapisan wax juga dapat memudahkan kita untuk membersihkan kotoran yang melekat pada pelek.